MAT-CITTAH BG X.9
Pikiran tekun sepenuhnya Tercurah pada Tuhan
Meditasi adalah proses Belajar dan berlatih menuntun pikiran menjadi Mat-Cittah. Mengapa perlu mempraktikkan Meditasi?
Karena pikiran dalam keseharian sulit dan sedikit sekali tercurah kepada Tuhan. Pikiran lebih banyak tercurah pada kehidupan duniawi. Betul tidak?
Meditasi yang mendalam dimana pikiran betul-betul sudah menyatu dengan Tuhan membuat pikiran mencapai KEBAHAGIAAN yang luar biasa. Mengapa Bisa?
Dalam teori Panca Maya Kosa Atman itu dibungkus oleh Anandam atau Kebahagiaan Sejati. Jika Tuhan dalam wujud Atman dicari kedalam diri sudah pasti Anandam itu tergapai. Inilah alasannya mengapa kita perlu mencari siapa diri kita sebenarnya "sapa ingsun". Who am I.
Mempraktekkan hidup dan kehidupan yang baik rumusnya KESEIMBANGAN.
PIKIRAN digerakkan secara proporsional keluar dan kedalam.
Keluar:
Pikiran diaktifkan mengontrol mengendalikan pranamaya kosa dan anamaya kosa.
Pranamaya kosa adalah daya hidup kita dalam bentuk aliran nafas, aliran darah, aliran enzim2, aliran pembuangan kotoran.
Pengendalian dan pengaturan prana menuju prana kesempurnaan adalah wujud manusia sehat fisik.
Prana mengalir dalam tubuh fisik Anamaya kosa. Tubuh fisik dengan prana sempurna adalah modal gerak manusia.
Tubuh fisik kita memiliki lima alat indria dan lima alat gerak. Ke sepuluh alat ini digerakkan oleh pikiran. Mata Telinga Lidah Hidung Kulit akan berfungsi jika pikiran itu sadar. Pikiran adalah pengatur arah ke lima indria. Mata bisa bekerja melihat apa saja, telinga bisa mendengar apa saja. Hidung lidah membau apa saja. Dia bebas. Karena bebas maka perlu diarahkan.
Pikiran juga sebagai pengatur alat gerak Panca Karmendria Kaki Tangan Mulut Dubur Alat kelamin. Pikiran aktif adalah penentu gerak panca karmendria.
Pikiran dalam arah keluar menuju kesenangan dan penikmatan duniawi.
Kedalam:
Pikiran diaktifkan memperoleh Vijnana yakni pengetahuan kerokhanian yang menjadi modal menembus Anandam kebahagiaan sejati. Pikiran ke dalam menuju Kebahagiaan.
Inilah Teori Hindu dalam mempraktikkan keseimbangan hidup diantara duniawi dan rokhani. Proporsi diantara keluar dan kedalam prosentasenya bergradasi sesuai fase Catur Asrama.
Mempraktikkan Teori ini kemudian membutuhkan:
1. Creativity Thinking Skill
2. Critical Thinking Skill dalam membangun
3. Collaboration skill
4. Communication skill
5. Culture skill
6. Curiosity skill
7. Complex problem solving skill
Salam Shanti 7X
Namaste
Ki Panji
0 comments:
Post a Comment