RTAM- Bukti Saintifik Kerja Tuhan

Posted by

Drs. Ketut Donder, Ph.D

Ṛtam (dalam. Bhs. Sanskerta dibaca ‘Ritam’ dan dalam bhs. Bali dibaca ‘Retam’) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut ‘Hukum Alam’. Rtam adalah Energi Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengatur tatakerja alam semesta. Karena itu tidak ada kekuatan apapun yang dapat membatalkan Hukum Alam kecuali Tuhan sendiri. Energi dalam bahasa Sanskerta disebut Shakti, karena itu, Rtam sebagai wujud Energi Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengatur tatakerja alam semesta adalah bukti saintifik (ilmiah) kerja Tuhan. Sebagaimana dinyatakan dalam pustaka Upanisad: “kecerdasan intelektual tidak ada artinya di depan Tuhan, kecerdasan intelektual harus dilengkapi kerendahan hati”. Bukti saintifik kerja Tuhan dapat dibaca dalam pustaka Brihad Aranyaka Upanisad III.8.9 sebagaimana dinyatakan: “Atas perintah Yang Kekal itu (Tuhan), maka matahari dan bulan berada pada kedudukannya masing-masin; Atas perintah-Nya Sorga dan bumi berada pada tempatnya masing-masing; atas perintah-Nya, beberapa sungai mengalir ke Timur, yang lainnya ke Barat…,”. Alam semesta beserta seluruh isinya adalah shakti (Energi) Tuhan yang menjadi energy, hal ini sesuai dengan hukum Kekalan Energi atau biasa juga disebut hukum Kekekalam Massa yang dituangkan dalam rumus Fisika E = m.C2 (Energi = massa x kecepatan cahaya pangkat dua), besarnya kecepatan cahaya adalah C = 3 x 108 m/detik). Uraian Brhad Aranyaka Upanisad III.8.9 inilah yang melahirkan kepercayaan animisme yaitu jenis kepercayaan yang mempercayai bahwa setiap materi memiliki roh), juga menyebabkan lahirnya kepercayaan dinamisme, yaitu jenis kepercayaan yang mempercayai bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib; kepercayaan ini selaras dengan hukum Kekekalan yang menyatakan materi bias jadi energi dan energi bias jadi materi. Esensi uraian Brhad Aranyaka Upanisad III.8.9 adalah Tuhan sebagai Energi Kesadaran yang ada dalam materi. Uraian di atas menegaskan bahwa seluruh segmen alam semesta tunduk terhadap perintah Tuhan. Selanjutnya dalam pustaka Brhad Aranyaka Upanisad I.4.1 dinyatakan: “Atmaivedam agra asit purusavidah artinya arinya ‘Pada permulaannya dunia ini adalah Atman atau Roh’. Pustaka lainnya yaitu, Chandogya Upanisad III.14.1 menyatakan: sarva khalv idam Brahman artinya: ‘sesungguhnya seluruh alam semesta ini adalah Brahman atau Tuhan’. Pustaka lainnya, yaitu Chandogya IV.5.2; IV.6.3; IV.7.4; IV.8.4 menyatakan bahwa: “alam semesta beserta isi hanya ¼ wujud Tuhan”. Yang ¼- nya saja tidak bias dijangkau oleh para ilmuwan apalagi Tuhan itu sendiri. Uraian sloka-sloka ini relevan dengan uraian pustaka Brhad Aranyaka Upanisad III.8.9 di atas yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Energi, sesuai dengan definis energi, “energy tidak dibatasi oleh ruang dan waktu”. Energi Tuhan yang tak terbatas itu ¼-nya menjadi alam semesta. Dalam Subala Upanisad VII.1 disebutkan: “Di sana pada tempat yang sangat rahasia dalam tubuh (mikrokosmos) bersemayam selamanya Dia (Atman, Brahman) yang tidak pernah dilahirkan. Bumi (makrokosmos) adalah raga-Nya; (1) Dia bergerak melalui bumi tetapi bumi tidak mengetahui-Nya; (2) Air adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam air tetapi air tidak mengetahui-Nya; (3) Sinar adalah raga-Nya; dia bergerak melalui sinar tetapi sinar tidak mengetahui-Nya; (4) Udara adalah raga-Nya, dia bergerak dalam udara tetapi udara tidak mengetahui-Nya; (5) Angkasa adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam angkasa tetapi angkasa tidak mengetahui-Nya; (6) Pikiran adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam pikiran tetapi pikiran tidak mengetahui-Nya.(7) Buddhi adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam Buddhi tetapi Buddhi tidak mengetahui-Nya; (8) Ego adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam ego tetapi ego tidak mengetahui-Nya; (9) Citta adalah raga-Nya dia bergerak di dalam citta tetapi citta tidak mengetahui-Nya; (10) Yang tiada terwujud (energy fisika atau energy pada materi) adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam yang tiada terwujud, tetapi yang tiada terwujud tidak mengetahui- Nya; (11) Yang tidak bisa musnah adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam yang tidak bisa munah tetapi yang tidak bisa musnah tidak mengetahui-Nya; (12) Kematian adalah raga-Nya; dia bergerak di dalam kematian tetapi kematian tidak mengetahui-Nya; (13) Dia sendirilah yang menjadi jiwa semua makhluk. Tuhan eksistensinya sebagai segala-galanya, Ia sebagai awal, tengah dan akhir; Ia sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pelebur alam semesta. Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tuhan ada di luar dan sekaligus di dalam ciptaanNya sendiri. Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel https://www.youtube.com/watch?v=WvWu68znVkw


Blog, Updated at: 6:10 PM

0 comments:

Post a Comment